berita

Media asing: Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Amerika mengirimkan pesan kepada Iran untuk tidak memperburuk situasi pada "momen kritis" di Timur Tengah

2024-08-06

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

[Laporan Jaringan Global] Menurut laporan dari Reuters dan CBS News, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pada tanggal 5 waktu setempat bahwa pada apa yang disebut oleh Menteri Luar Negeri AS Blinken sebagai “momen kritis” di Timur Tengah, Amerika Serikat telah mendesak negara-negara lain melalui saluran diplomatik untuk memberi tahu Iran bahwa meningkatnya ketegangan di Timur Tengah bukanlah kepentingan mereka.

Menurut laporan tersebut, Miller berkata, “Salah satu poin penting dari keterlibatan kami adalah mendesak negara-negara untuk mengirim pesan ke Iran dan mendesak negara-negara untuk menjelaskan kepada Iran bahwa mereka tidak berkepentingan untuk meningkatkan konflik ini dan bahwa hal tersebut adalah hal yang tidak menguntungkan. bukan kepentingan mereka untuk melancarkan serangan lagi terhadap Israel." Manfaat."

Sumber foto file Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller: Media AS

Reuters menyatakan bahwa pada konferensi pers ini, Miller tidak secara jelas menyebutkan apakah informasi AS telah disampaikan ke Iran, dan ia juga tidak merinci melalui saluran mana.

Menurut laporan, Menteri Luar Negeri AS Blinken meminta semua pihak (di Timur Tengah) untuk "mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan" pada upacara penandatanganan nota kesepahaman dengan Menteri Luar Negeri Australia Huang Yingxian hari itu. momen kritis" di Timur Tengah.

Blinken juga mengatakan AS melakukan “diplomasi intensif sepanjang waktu” untuk membantu meredakan ketegangan di tengah kekhawatiran bahwa Iran sedang bersiap melakukan serangan balasan terhadap Israel.

Menurut laporan sebelumnya oleh Kantor Berita Xinhua, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengkonfirmasi pada 31 Juli bahwa pemimpin Politbiro Hamas Ismail Haniyeh terbunuh dalam serangan di Teheran, ibu kota Iran, pada pagi hari itu. Agence France-Presse menyatakan, pada 5 Agustus waktu setempat, Iran menyatakan memiliki "hak yang sah" untuk menanggapi pembunuhan pemimpin Hamas Haniyeh di Teheran pekan lalu.

Menurut laporan Bloomberg News pada tanggal 3 Agustus, para pejabat pertahanan Israel mengatakan bahwa sebelum Iran melancarkan serangan balasan, mereka berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan Inggris untuk mempersiapkan Iran melancarkan serangan serupa lainnya yang serupa pada bulan April tahun ini. Serangan itu berhasil dihalau oleh sekutu.