berita

Media AS: Tentara AS terluka dalam serangan roket di Irak, Biden menerima pengarahan untuk membahas langkah-langkah tanggapan

2024-08-06

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

[Laporan Jaringan Global] Berdasarkan laporan CNN dan Axios News Network, pada tanggal 5 Agustus waktu setempat, Biden dan Wakil Presiden Harris menerima pengarahan mengenai situasi Timur Tengah di Situation Room Gedung Putih, termasuk serangan terhadap Tentara AS di Irak. “Para peserta membahas langkah-langkah untuk membela pasukan AS dan menanggapi setiap serangan terhadap personel AS dengan cara dan lokasi yang kami pilih,” kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Pada tanggal 5 waktu setempat, Biden menerima pengarahan mengenai situasi Timur Tengah di Situation Room Gedung Putih.

Media sebelumnya memberitakan bahwa pangkalan militer Irak diserang roket pada tanggal 5, melukai beberapa personel AS. Serangan tersebut dikatakan terjadi di Pangkalan Angkatan Udara Al Asad di Irak. Axios News Network menyatakan bahwa seorang pejabat AS mengatakan bahwa Pentagon memperkirakan angkatan bersenjata pro-Iran akan melancarkan lebih banyak serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, tim keamanan nasional Gedung Putih dikabarkan melaporkan kepada Biden dan Harris bahwa masih belum jelas kapan Iran dan Hizbullah Lebanon akan melancarkan serangan ke Israel. Biden diberitahu bahwa intelijen AS memperkirakan akan terjadi dua gelombang serangan, satu dari Hizbullah dan lainnya dari Iran. Namun intelijen AS masih belum jelas mengenai siapa yang akan menyerang lebih dulu dan jenis serangan apa yang akan mereka lakukan. Menurut laporan tersebut, seorang pejabat AS mengungkapkan bahwa intelijen menunjukkan bahwa tanggapan dari Iran dan Hizbullah masih “dalam tahap persiapan” dan belum ada pihak yang memutuskan apa yang harus dilakukan.

Baru-baru ini, Shukur, seorang komandan militer senior Hizbullah Lebanon, tewas dalam serangan Israel. Selain itu, pemimpin Politbiro Hamas Haniyeh juga dibunuh di Teheran, Iran. Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut dan bersumpah akan membalas dendam. Israel saat ini sedang mempersiapkan “pembalasan multifaset” yang dipicu oleh insiden-insiden ini.