berita

Perdana Menteri Inggris Starmer mengadakan "Konferensi Keamanan Nasional Cobra" untuk membahas bagaimana menanggapi kerusuhan skala besar di seluruh negeri

2024-08-06

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

[Koresponden Khusus Global Times Zhang Wen Koresponden Khusus Global Times Wang Yi] Menurut laporan British Broadcasting Corporation (BBC) pada tanggal 5, Perdana Menteri Inggris Starmer memimpin pertemuan komite darurat kabinet hari itu. Singkatan bahasa Inggris dari konferensi ini kebetulan adalah kata bahasa Inggris Cobra, sehingga disebut juga "Konferensi Keamanan Nasional Cobra". Pertemuan tersebut dihadiri oleh para menteri pemerintah, polisi dan perwakilan badan intelijen untuk membahas bagaimana menanggapi kerusuhan besar-besaran di seluruh negeri yang dipicu oleh pembunuhan tiga gadis di Southport, Merseyside, Inggris. Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper mengatakan sebelum pertemuan bahwa fokus pertemuan tersebut adalah untuk memastikan bahwa para perusuh membayar akibatnya.

Perdana Menteri Inggris Starmer, file foto

Pertemuan darurat itu terjadi sehari setelah Starmer mengeluarkan peringatan keras terhadap "preman sayap kanan". Menurut laporan Associated Press pada tanggal 5, pada sore hari tanggal 4 waktu setempat, sebuah serangan terjadi di sebuah hotel lokal yang menampung pencari suaka di Rotherham, sebuah kota kecil di Inggris utara. Setidaknya 10 petugas polisi terluka, satu di antaranya terluka parah. Sebagai tanggapan, Starmer bersumpah bahwa pemerintah akan "melakukan apa pun untuk membawa penjahat sayap kanan ini ke pengadilan" dan keadilan akan ditegakkan dengan cepat. Saya jamin Anda akan menyesal ikut serta dalam kerusuhan ini, baik secara langsung maupun hasutan secara online, ujarnya.

The Washington Post menyatakan pada tanggal 5 bahwa banyak demonstrasi dalam seminggu terakhir diorganisir secara online oleh kelompok sayap kanan, yang menggunakan slogan-slogan seperti "Cukup sudah", "Selamatkan anak-anak kita" dan "Hentikan kapal penyelundup" untuk memobilisasi mendukung. Banyak juga yang menuduh pemimpin Reformasi Inggris, Farage, secara tidak langsung mendorong sentimen anti-imigrasi. Menurut laporan Sky News pada tanggal 5, Farage memposting di media sosial hari itu bahwa pertumbuhan populasi yang disebabkan oleh imigrasi "selalu berakhir dengan tragedi."