berita

Ukraina menerima gelombang pertama jet tempur F-16 "dari negara-negara Barat"

2024-08-02

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Pejabat dari Lithuania, Amerika Serikat dan Ukraina mengungkapkan pada tanggal 31 Juli bahwa Ukraina telah menerima gelombang pertama jet tempur F-16 yang dibantu oleh negara-negara Barat. Ukraina telah lama menantikan hal ini, berharap jet tempur buatan AS ini akan membantu membangun kembali Angkatan Udara Ukraina yang terkuras dan merebut supremasi udara dalam konflik Rusia-Ukraina.

Menteri Luar Negeri Lituania Gabrielius Landsbergis memposting di platform media sosial X hari itu: "Pesawat tempur F-16 Sudah di Ukraina. Sekali lagi hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. "

Menurut Associated Press, seorang anggota parlemen Ukraina yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan bahwa Ukraina telah menerima “sejumlah kecil” jet tempur F-16. Seorang pejabat AS yang juga meminta anonimitas membenarkan berita tersebut. "Times" Inggris melaporkan, mengutip sumber, bahwa Ukraina menerima enam jet tempur F-16 dari Belanda.

Pemerintah dan militer Ukraina belum mengonfirmasi berita tersebut secara terbuka.

Denmark sebelumnya berjanji membantu Ukraina dengan 19 jet tempur F-16, Belanda berjanji membantu 24 jet, dan Norwegia menjanjikan enam jet tempur. Menurut Reuters, sekutu Barat telah melatih pilot dan awak darat Ukraina mengenai operasi pesawat tempur F-16 selama beberapa bulan.

F-16 bersifat multigunapejuang , diproduksi oleh American Lockheed Martin Company, memiliki kemampuan manuver yang kuat dan jangkauan yang jauh. Ia dapat digunakan untuk bersaing memperebutkan superioritas udara dan juga dapat menyerang darat. Ukraina berharap dapat mengandalkan jet tempur F-16 dan Amerika Serikat untuk menyediakan amunisi udara dan darat yang disesuaikan guna merebut supremasi udara dan melawan serangan rudal Rusia. Apalagi jet tempur F-16 diproduksi dalam jumlah besar dan banyak digunakan di seluruh dunia sehingga mudah dalam perbaikan dan perawatan.

Kekuatan utama Angkatan Udara Ukraina adalah pesawat tempur buatan Soviet, dan armadanya kecil. Ukraina telah berulang kali meminta negara-negara NATO untuk menyediakan jet tempur F-16.

Reuters melaporkan bahwa beberapa analis dan pejabat Barat percaya bahwa Ukraina tidak dapat membalikkan keadaan perang hanya dengan jet tempur F-16.

Pada pertengahan hingga awal Juli, saat KTT NATO di Washington, ibu kota AS, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak negara-negara NATO untuk mencabut semua pembatasan penggunaan senjata yang disediakan oleh Barat oleh Ukraina, terutama untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata Barat ke Rusia. Api ditembakkan ke sasaran militer di wilayah tersebut. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan pada pertemuan puncak tersebut bahwa beberapa negara NATO telah mulai mentransfer jet tempur F-16 buatan AS ke Ukraina. Negara-negara NATO juga berjanji memberikan sedikitnya 40 miliar euro bantuan militer kepada Ukraina tahun depan.Menurut Kantor Berita Xinhua

berita Terkait

Ukraina menangguhkan pembayaran utang luar negeri

Pemerintah Ukraina memutuskan pada tanggal 31 Juli untuk menunda pembayaran utang luar negeri mulai tanggal 1 Agustus untuk melaksanakan rencana restrukturisasi utangnya. Hal ini akan membuat Ukraina mengalami gagal bayar utang untuk sementara waktu.

Reuters mengatakan bahwa pada tanggal 31 Juli, pemerintah Ukraina "menangguhkan sementara" pembayaran utang luar negeri sesuai dengan undang-undang baru yang disahkan baru-baru ini. Artinya, Ukraina tidak akan membayar bunga obligasi Eropa yang jatuh tempo pada 1 Agustus sebesar $34 juta. Jangka waktu pelunasan pokok dan bunga obligasi Eropa ini hingga tahun 2026. Menurut laporan, pemerintah Ukraina memiliki masa tenggang 10 hari untuk pembayaran, namun pemerintah Ukraina menyatakan tidak berniat membayar bunga utang tersebut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani undang-undang yang baru-baru ini disahkan oleh parlemen pada tanggal 31 Juli, yang memungkinkan pemerintah untuk menunda pembayaran utang luar negeri hingga 1 Oktober.

Setelah konflik Rusia-Ukraina meningkat pada tahun 2022, kreditor asing mengizinkan Ukraina untuk menunda pembayaran pokok dan bunga utang luar negeri selama dua tahun, namun kebijakan ini berakhir pada 1 Agustus tahun ini.

Departemen keuangan Ukraina mengungkapkan pada tanggal 22 Juli bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan awal dengan kreditor internasional mengenai rencana restrukturisasi utang luar negerinya yang berjumlah hampir 20 miliar dolar AS, dan diperkirakan akan disetujui secara resmi oleh kreditor dalam beberapa minggu. Berdasarkan perjanjian tersebut, kreditor setuju untuk menurunkan nilai buku obligasi internasional Ukraina yang belum dibayar sebesar 37%, yang dapat mengurangi beban pembayaran utang Ukraina sebesar US$11,4 miliar dalam tiga tahun ke depan.

Menurut Reuters, ini akan menjadi gagal bayar utang kedua bagi Ukraina dalam 10 tahun terakhir. Terakhir kali terjadi pada tahun 2015, namun diperkirakan ini hanya akan menjadi gagal bayar jangka pendek dan berdampak kecil pada pasar obligasi.Menurut Kantor Berita Xinhua