berita

Ilmu Pengetahuan Populer|Semut juga dapat "melakukan operasi" pada temannya

2024-07-15

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Kantor Berita Xinhua, Tokyo, 15 Juli (Reporter Qian Zheng) Menggunakan operasi untuk menyelamatkan nyawa bukanlah hak paten yang diperuntukkan bagi manusia. Sebuah tim peneliti internasional baru-baru ini melaporkan dalam jurnal Amerika Current Biology bahwa mereka menemukan bahwa semut Toksoplasma Florida mendiagnosis cedera kaki rekan mereka yang terluka dan memilih perawatan berbeda berdasarkan tingkat keparahan cedera untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup mereka.

Institut Sains dan Teknologi Okinawa Jepang baru-baru ini mengeluarkan siaran pers yang mengatakan bahwa para peneliti dari sekolah tersebut dan rekan-rekannya dari institusi seperti Universitas Würzburg di Jerman menganalisis perbedaan dalam "diagnosis dan pengobatan" oleh pendamping dalam kasus cedera femoralis dan cedera tibialis. pada semut Toksoplasma Florida. Ditemukan bahwa jika tulang paha terluka, rekannya akan membersihkan lukanya dengan mulut lalu menggigit seluruh bagian kakinya, jika rekannya hanya akan membersihkan lukanya dengan mulut.

Data menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup semut dengan cedera tulang paha dan amputasi adalah 90% hingga 95%, dan tingkat kelangsungan hidup semut dengan cedera tibia yang hanya dibersihkan lukanya dapat mencapai 75%. Sebaliknya, jika cedera femoralis dan tibialis tidak diobati, tingkat kelangsungan hidup masing-masing kurang dari 40% dan 15%.

Para peneliti berspekulasi bahwa pengobatan yang dipilih semut terkait dengan risiko infeksi di lokasi luka. Mereka menggunakan teknologi pencitraan mikro-CT untuk mempelajari struktur kaki semut dan menganalisis korelasinya.

Para peneliti menemukan bahwa tulang paha semut sebagian besar terdiri dari jaringan otot, jika tulang paha terluka maka otot akan rusak dan kapasitas sirkulasi darah akan berkurang, sedangkan tibia hampir tidak memiliki jaringan otot, dan patogen dapat menyerang tubuh lebih cepat setelah cedera. Pengamatan menemukan bahwa semut membutuhkan waktu setidaknya 40 menit untuk mengamputasi anggota tubuh temannya. Oleh karena itu para peneliti menyimpulkan bahwa setelah tibia terluka, semut tidak dapat mengamputasi temannya dengan cepat untuk mencegah penyebaran patogen, sehingga mereka membersihkan luka tibia untuk mengurangi kemungkinan infeksi yang fatal.

Komunike tersebut menyatakan bahwa semut dapat mendiagnosis luka dan memberikan pengobatan yang ditargetkan berdasarkan infeksi luka, yang sebanding dengan teknologi medis manusia. Para peneliti mengatakan masih belum jelas bagaimana semut mampu melakukan perawatan secanggih itu. (lebih)