Informasi kontak saya
Surat[email protected]
2024-08-12
한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
Financial Associated Press, 12 Agustus (Editor Ma Lan)Kubu Trump telah meningkatkan serangannya terhadap Federal Reserve. Setelah Trump sendiri mengancam akan melakukan intervensi dalam kebijakan moneter Federal Reserve, wakilnya Vance juga mulai menekankan bahwa kebijakan suku bunga Federal Reserve harus berupa keputusan politik.
Sikap ini berarti bahwa begitu Trump memenangkan pemilu AS, ia akan sepenuhnya menumbangkan prinsip independensi yang selalu diiklankan oleh Federal Reserve. Hal ini menunjukkan ambisi politik dan ketidakpuasan Trump terhadap kebijakan moneter Federal Reserve.
Dan idenya juga menimbulkan diskusi besar di masyarakat Amerika. Sebagai tanggapan, calon presiden dari Partai Demokrat Harris mengatakan dia sangat menentang posisi ini.
Setelah acara kampanye pada hari Sabtu, Harris menekankan kepada media bahwa Federal Reserve adalah lembaga independen dan jika dia menjadi presiden Amerika Serikat, dia tidak akan pernah ikut campur dalam keputusan The Fed.
Trump pernah menjadi taipan real estate yang sangat terkenal di Amerika Serikat. Dia menganggap dirinya sebagai orang yang sukses dan dalam banyak hal lebih cerdik daripada para pejabat dan pakar Federal Reserve. Oleh karena itu, ia berharap dapat memberikan suara dalam hal suku bunga dan kebijakan moneter.
Kamis lalu, Trump secara terbuka mengkritik Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dengan mengatakan bahwa dia terlalu lambat atau terlalu cepat dalam menyesuaikan suku bunga.
Berbeda sekali dengan Trump, Harris menerima kenyataan bahwa dia tidak bisa ikut campur dalam urusan The Fed. Dia mengatakan ada beberapa gejolak di pasar global minggu lalu, yang membuatnya penasaran dengan langkah The Fed selanjutnya, namun dia tidak akan mengetahui keputusan The Fed sebelum pasar mengetahuinya.
Perkataan dan tindakan Harris juga konsisten dengan sikap presiden AS di masa lalu terhadap Federal Reserve. Namun, karena Amerika Serikat dilanda inflasi dalam dua tahun terakhir, masyarakat menuntut kinerja yang lebih baik dari presiden tersebut dalam masalah ekonomi. dan lebih kritis terhadap keputusan Federal Reserve.
Sampai batas tertentu, sikap keras Trump terhadap Federal Reserve juga merupakan strategi untuk menyenangkan pemilih, namun pada analisis akhir, ia masih perlu lebih stabil dalam kebijakan ekonomi.
Saat ini, Harris telah membalikkan kepemimpinan Trump di bidang ekonomi. Sebelumnya, kandidat asli Partai Demokrat, Biden, tertinggal dari Trump karena situasi ekonomi yang buruk selama masa jabatannya, namun jajak pendapat baru menunjukkan bahwa pemilih tidak percaya bahwa Wakil Presiden Harris bertanggung jawab atas kinerja ekonomi Biden dan percaya bahwa dia adalah calon presiden yang dapat dengan tepat membawa Amerika keluar dari permasalahan ekonominya.
Harris akan mengumumkan agenda ekonominya minggu ini, yang menurutnya akan fokus pada pertumbuhan ekonomi dan menurunkan biaya hidup.