berita

UE memberikan tambahan bantuan sebesar 4,2 miliar euro kepada Ukraina untuk menghindari kebangkrutan nasional

2024-08-07

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Pada tanggal 6 waktu setempat, Uni Eropa menyetujui pembayaran pertama sebesar 4,2 miliar euro ke Ukraina untuk mendukung stabilitas keuangan Ukraina.
Dilaporkan bahwa dana tersebut merupakan bagian dari bantuan dan pinjaman Uni Eropa sebesar 50 miliar euro kepada Ukraina.
Selain itu, Ukraina juga pada tanggal 5 menyatakan telah menerima bantuan sebesar US$3,9 miliar dari Amerika Serikat.
Tangkapan layar laporan Reuters
Zhang Hong, peneliti di Institut Studi Rusia, Eropa Timur dan Asia Tengah, Akademi Ilmu Sosial TiongkokDalam sebuah wawancara dengan seorang reporter dari Stasiun Penyiaran Informasi Global Stasiun Radio dan Televisi Pusat Tiongkok, ia menganalisis bahwa dana yang diberikan oleh Barat kepada Ukraina terutama digunakan untuk memastikan pengoperasian normal mesin negara Ukraina.
Bantuan Barat dimaksudkan untuk mencegah Ukraina mengalami situasi ekstrem seperti kebangkrutan nasional, krisis utang negara, dan kelumpuhan mesin negara dalam jangka pendek.
Akibat pecahnya konflik Rusia-Ukraina, defisit fiskal tahunan Ukraina telah mencapai lebih dari 40 miliar dolar AS, sebagian besar bergantung pada bantuan keuangan Barat. Saat ini, 1/3 dari bantuan keuangan Barat ke Ukraina adalah hibah gratis dan 2/3nya berupa pinjaman.
Pada akhir Mei tahun ini, utang nasional Ukraina berjumlah $151 miliar. Meski telah menandatangani perjanjian restrukturisasi utang dengan negara-negara kreditor Barat, tekanan pembayaran utang masih sangat tinggi. Lembaga pemeringkat internasional menilai peringkat utang negara Ukraina mendekati tingkat kebangkrutan.
Pemerintah Ukraina juga perlu membayar gaji kepada pekerja sektor publik seperti dokter, guru, dan pegawai pemerintah untuk menjaga berfungsinya mekanisme sosial secara normal. Karena defisit pendapatan anggaran Ukraina yang parah, negara-negara Barat memberikan bantuan keuangan darurat kepada Ukraina untuk memastikan bahwa mesin negara Ukraina tidak akan lumpuh parah.
Tangkapan layar laporan Reuters
Baru-baru ini, Ukraina berulang kali menyatakan kesediaannya untuk menyelesaikan konflik melalui negosiasi.
Zhang Hong menganalisis bahwa karena penyelesaian konflik secara politik tidak sesuai dengan kepentingan negara-negara Barat, mereka masih memberikan bantuan keuangan dan militer kepada Ukraina.
Pertama, Amerika Serikat dan Eropa akan mendukung Ukraina sebagai bagian penting dalam mengisolasi Rusia secara diplomatis.
Dalam diplomasi, Barat masih menganut prinsip tidak berdialog dan tidak berkompromi dengan Rusia. Pemerintahan Biden baru-baru ini terus mengutarakan isu Ukraina dan menolak terlibat dalam interaksi tingkat tinggi dengan Rusia.
Kedua, memberikan bantuan militer dan keuangan kepada Ukraina telah menjadi bagian penting dari permainan keamanan Barat melawan Rusia.
Konflik Rusia-Ukraina bukan hanya perang lokal antara Rusia dan Ukraina, namun juga pergulatan geopolitik antara Rusia dan NATO atas tatanan keamanan global dan tatanan keamanan Eropa. Jelas sekali, Barat tidak ingin Ukraina mundur, juga tidak ingin Rusia meraih kemenangan yang diharapkan.
Singkatnya, Barat masih memegang sikap keras sehingga menyulitkan perundingan perdamaian Rusia-Ukraina dalam jangka pendek.
Laporan/Umpan Balik