berita

GG memenangkan Piala Dunia E-Sports! Memenangkan hadiah uang 1,5 juta, tim CN malah tidak sampai ke base?

2024-07-22

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Di final proyek E-sports World Cup Dota2 dini hari tadi, tim GG dengan mudah menyapu Liquid 3-0 dan menjadi juara ajang ini ccnc terpilih. Cairan yang sama, runner-up yang sama, sama 3-0... Ini bukan pertama kalinya penonton melihat adegan ini. Naskah lama dipentaskan lagi, membuat seluruh proses tampak terlalu santai dan bebas.



Saat tim GG memenangkan kejuaraan, mereka juga mendapatkan bonus kejuaraan sebesar US$150. Total hadiah proyek Dota 2 sebesar US$5 juta juga merupakan hadiah terbesar di Piala Dunia E-Sports ini.Dari sudut pandang tertentu, E-sports World Cup yang lahir dari Riyadh Masters awalnya ada karena proyek Dota2.



Berbeda dengan event resmi pada umumnya, E-Sports World Cup ini juga memiliki “winner’s benefit” yang sangat istimewa, yaitu tim pemenang dapat memiliki kunci tim dari tim yang dikalahkannya, diratakan dengan press hidrolik dan ditempatkan di tempat piala. . Dengan demikian, kemenangan ini memiliki arti yang lebih istimewa.



GG, yang kali ini mengalahkan Liquid untuk memenangkan kejuaraan, memilih untuk menempatkan fragmen kunci Spirit, Falcons, dan Liquid di basis piala. Lucunya dalam wawancara pasca pertandingan, ketika ccnc ditanya secara khusus oleh wartawan tentang alasan memilih ketiga tim tersebut, ccnc memberikan alasan khusus:

Kami memilih Spirit karena mereka menghancurkan impian kami tahun lalu di Ti. Pilih Falcons karena mereka mengalahkan hampir semua orang tahun ini, hormat! Saya memilih cairan hanya karena lucu.



Tim-tim Barat menunjukkan suasana gembira yang sama seperti biasanya di Piala Dunia eSports kali ini, namun bagi penonton Tiongkok, sulit untuk menertawakan hasil perjalanan ke Riyadh ini. Tahukah Anda, tim CN kali ini mendapat empat tempat, namun dua di antaranya terjatuh di babak breakout, dan dua lainnya terjatuh di 12 besar dan perempat final.



Meski tidak mulia menjadi basis trofi, namun jika tidak bisa menjadi basis, belum tentu bisa menjadi rival tim juara. Ingatlah bahwa ketika Riyadh Masters pertama diadakan dua tahun lalu, balas dendam LGD adalah juara Ti Spirit tahun sebelumnya, dan kesenjangan tiba-tiba muncul.



Meski enggan mengakuinya, namun efektivitas tempur tim CN memang sedang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak hanya tercermin dari hasil Ti saja, sejak tahun 2024, tim CN pada dasarnya belum meraih hasil yang baik di berbagai kompetisi. Tidak diragukan lagi ini adalah sebuah tragedi bagi perpecahan yang dulunya gemilang.

Mengetahui rasa malu dan kemudian berani, semoga tim CN bisa membuat gebrakan di game-game berikutnya di tahun 2024.